Angkutan
umum atau yang biasa kita kenal dan sebut angkot merupakan kendaraan
transportasi yang hamper setiap harinya kita jumpai.Angkot sudah menjadi
kebuthan bagi masyarakat di kota besar maupun di desa untuk keperluan
sehari-hari. Kendaraan transportasi roda empat ini dibutuhkan dan di gemari
masyarakat tentunya karena tarif yang terjangkau. Namun tidak jarang angkot
juga menimbulkan permasalahan bagi sekitarnya, apakah itu?
Dalam perkembangannya, angkot
didirikan oleh pemerintah karena pemerintah tidak mampu menyediakan transportasi
yang memadai untuk masyarakat terutama di pedesaan. Angkot diperkenalkan dengan
nama mikrolet pada tahun 1970-an untuk menggantikan oplet yang di anggap
terlalu tua dan sering mengalami gangguan mesin. Tidak hanya di pedesaan, sekarang
pun angkot menjadi jalan alternatif masyarakat perkotaan.
Angkot pada umumnya berisikan 10-12 orang
penumpang. Tariff yang di tawarkan kepada penumpang tergantung jauh dekatnya
jarak yang di tempuh. Jalur operasi angkot dapat kita ketahui melalui warna dan
kode berupa huruf atau angka yang ada di badan angkot.
Selain keunggulannya, angkot pun
memiliki kekurangan yang tidak jarang di benci oleh sebagian pengguna jalan. Sopir
angkutan kota ini seringkali berhenti mendadak dan menurunkan penumpang di
sembarang tempat. Tidak jarang sopir angkot pun berhenti di bahu jalan untuk
waktu yang lama demi menunggu para penumpang yang hendak naik. Sopir angkot
juga
Akhir-akhir ini keberadaan angkot
tersaingi oleh angkutan berbasis aplikasi berbasis online. Dengan alasan mudah, cepat, praktis, sekarang angkot perlahan mulai terbagi keberadaannya oleh tranportasi online. Namun dengan begitu, angkot masih tetap berada di hati masyarakat meskipun para sopir angkot sempat melakukan aksi guna memberhentikan operasional transportasi online. Saat ini angkot masih kita butuhkan.